oleh

Guru Din, Saya Intrupsi Tak Tahan Disebut Perampok

DOMPU-Kisruh rapat paripurna DPRD Dompu 5 Oktober 2017 hingga microfon melayang masih menyisakan tanda tanya siapa yang memulai memprovokasi keadaan hingga kacau balau.

Sangat jelas divedio yang dipertontonkan, anggota DPRD Dompu Abdul Fakkah yang mendapat kesempatan bicara berkali-kali menyebut oknum pimpinan dan anggota DPRD merampok uang rakyat.

Pada menit keempat, Syafruddin SH dari partai PBB mendadak intrupsi ditengah semangatnya Abdul Fakkah menyampaikan isi hatinya. Tindakan rekanya ini tak diterima Abdul Fakkah dan terjadilah perang argumen sampai microfon yang dipegang Fakkah melayang kearah Syafruddin.

https://www.dompubicara.com/2017/10/ada-perampok-di-daerah-ini/

Dua anggota DPRD ini hampir saja adu jotos kalau tidak segera ditengahi oleh anggota DPRD lain.

Diwawancarai, Syafruddin yang lebih dikenal dengan nama Guru Din menyatakan intrupsi yang dilakukan karena sudah tak tahan disebut sebagai perampok uang rakyat. ”Ini apa-apaan, uang rakyat mana yang kita rampok,” sergah Guru Din Sabtu 8 Oktober 2017.

Selain itu space waktu pembicaraan Fakkah terlalu lama padahal agenda paripurna masih ada. Guru Din mengaku sangat heran atas sikap rekanya dari partai golkar tersebut. Pasalnya program aspirasi bukan baru sekarang melainkan sudah lama bahkan Fakah yang menjabat tiga periode sudah melaksanakan untuk kepentingan konstituenya.

https://www.dompubicara.com/2017/10/ketua-dprd-kalau-ada-yang-rampok-kita-sikat-ramai-ramai/

Menyoal dilemparnya microfon kearahnya, Guru Din mengaku biasa saja sebagai luapan emosi yang tidak bisa dikendalikan oleh rekanya. Apalagi lemparan yang dilakukan memang sengaja untuk tidak mengenainya. ”Lemparanya kan kearah bawah, jadi tidak kena, lain cerita kalau kena,” ujarnya tersenyum.

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]