DOMPU-Aktifitas perambahan hutan di wilayah kerja Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Ampang Riwo marak terjadi. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan petugas Polhut mengamankan sejumlah mesin gergaji atau Chain Saw.
Chain Saw itu diduga milik para oknum pelaku perambahan hutan. Namun sayang, petugas tidak berhasil mengamankan pelaku sekaligus pemiliknya karena lolos melarikan diri saat disergap petugas pada kegiatan patroli beberapa hari lalu.
Kegiatan pengamanan ini berlangsung di wilayah kawasan hutan riwo, RTK 43 tepatnya di Dusun Tonda, Desa Mumbu, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu.
Kepala BKPH Ampang Riwo, Faruk S.Hut, MM.Inov memimpin langsung kegiatan patroli. Sejumlah personil Polhut dan Pamhut dengan peralatan lengkap tampak cukup sigap keluar masuk hutan untuk melakukan pengamanan.
Sebelum melakukan penindakan tegas. Tim patroli terlebih dahulu membangun upaya persuasif dan berkoordinasi dengan pemerintah desa, maupun tokoh masyarakat sekitar lokasi, dengan tujuan memberikan himbauan agar kelompok warga tidak lagi melakukan kegiatan perambahan hutan dan ilegal logging. “Patroli ini rutin kita laksanakan setiap saat. Ini upaya pengamanan kawasan hutan di Ampang Riwo,” kata Faruk, Kepala BKPH Ampang Riwo.
Patroli pengamanan yang dilakukan pihaknya, menurut Faruk cukup beresiko karena harus berhadapan langsung dengan kelompok masyarakat.
Namun karena tugas dan tanggung jawab moral sebagai rimbawan dalam tujuan menjaga kelestarian ekosistem alam, ancaman resiko dan intimidasi yang muncul adalah hal biasa dan tidak dijadikan beban. “Ya semua dilakukan untuk menyelamatkan sisa-sisa hutan akibat ulah serakah oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Nasrul, komandan polhut KPH Ampang Riwo.
Dari kegiatan patroli di wilayah desa Mumbu, petugas berhasil menyita dan mengamankan dua unit Chain Saw sebagai barang bukti. “Setiap saat tetap patroli. Kami himbau masyarakat agar tidak lagi melakukan perambahan kawasan hutan,” tutur bang Nas, sapaan akrab polhut senior di Bumi Nggahi Rawi Pahu itu. (DB02)
