DOMPU-Ribuan batang bibit pohon kemiri yang diduga tidak memenuhi spek akan segera diganti oleh pihak pengadaan.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Balai Kesatuan Pengelola Hutan (BKPH) Ampang Riwo, Faruk, S. Hut, MM. Inov.
Dia menegaskan, sejak adanya aksi penolakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) beberapa hari lalu. Pihaknya, langsung bergerak cepat mengkoordinasikan dengan pendamping SSF dan pengada. “Saat itu juga sudah kita minta bibit diganti sesuai spek yang ada,” kata Faruk saat ditemui media ini, Senin (18/12) pagi tadi.
Sampai dengan saat ini, proses penggantian bibit Kemiri untuk tiga kelompok itu menurut Faruk dalam tahap mobilisasi.
Dan proses ini kata dia lumayan memakan waktu, karena bibit itu harus didatangkan dari pulau Jawa. “Spek itu (tinggi pohon 1 meter, Red) tidak ada di Bima Dompu. Hanya ada di pulau Jawa,” tutur Faruk yang juga didampingi Kasi P2HPM, Muhlis, Qosym S. Hut.
Sebelum akhir tahun 2023. Bibit-bibit itu menurut Faruk dipastikan sudah tuntas tertangani dan langsung dibagikan ke masing-masing KTH penerima. “Termasuk bibit Okulasi yang kurang akan dituntaskan semua,” ujarnya.
Salah seorang tenaga pendamping lembaga SSF, Bank Dunia, Ida Wahyuni, SH menyampaikan bibit pohon itu dalam proses mobilisasi oleh pihak pengada. “Sudah diganti tapi masih dalam perjalanan,” ujarnya.
Hasil koordinasi dengan pihak pengadaan, kata Ida Wahyuni bibit itu akan tiba di Dompu dalam waktu dekat ini. “Infonya dalam satu dua hari lagi,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya. Sebanyak 5 kelompok tani hutan (KTH) di wilayah BKPH Ampang Riwo tahun ini mendapat bantuan bibit pohon melalui program small grand Bank Dunia.
Program ini mendapat pendampingan langsung dari lembaga SSF (Strengthning Social Forestry). (DB02).
