oleh

Diumumkan 11 April Tambora Normal

Berbeda dengan 11 april 197 tahun yang lalu dimana Gunung Tambora meletus dahsyad, 11 april 2012 gunung Tambora yang sempat meningkat aktifitasnya beberapa bulan lalu kini diumumkan normal atau level I. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Tambora yang terletak di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi normal.sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan tertanggal 9 april lalu.


Meski berada di level terendah kegunungapian, PVMBG terus melakukan pemantauan intensif. “Status kegiatan Gunung Tambora akan dinaikkan kembali jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.” demikian laporan situs PVBMG itu

Masyarakat di sekitar Tambora juga tidak diperbolehkan memasuki kompleks kawah. “Mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan,” demikian perintah PVMBG. Warga juga diharap memelihara ketenangan dan tidak terpancing isu letusan Gunung Tambora.

Sebelumnya, pada Kamis 8 September 2011, Gunung Tambora naik status menjadi Siaga atau Level III. Berbeda dengan di wilayah lain, di mana warga mengabaikan kenaikan status gunung berapi, masyarakat sekitar Tambora justru berinisiatif mengungsi. Bahkan warga yang ada di luar kawasan rawan bencana.

Warga saat itu khawatir horor hampir dua abad silam akan terulang, saat Tambora mengamuk dahsyat pada 10 April 1815. Data Volcanic Explosivity Index (VEI) skala 1-8, indeks letusan gunung yang mirip skala Richter untuk mengukur kekuatan gempa, letusan Tambora 1815 berada di skala 7.

Kekuatan letusan Tambora adalah yang terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Akibatnya, tak hanya menghancurkan dan membawa maut di Hindia Belanda. Letusan Tambora mengubah iklim dunia, ribuan orang tewas akibat epidemi tifus dan kelaparan di belahan dunia lain.

Panas yang menyembur melubangi atmosfer dan mengubah iklim dunia. Tak ada musim panas pada 1816 di Eropa dan Amerika Utara — ‘the year without summer’. Tambora turun ke dalam tanah beberapa ribu kaki, meninggalkan kawah besar di puncaknya.

Pada April 2015 mendatang akan diperingati dua abad letusan dahsyat Tambora. (umi)

 

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]