Tiga Pilar Dalam Berislam

Sosial & Budaya89 Dilihat

Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil.*

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung” (al-Maa’idah: 35).

Demikian seruan Allah dalam al-Qur’an terhadap orang-orang beriman, penulis mengistilahkannya dengan tiga pilar, sebagaimana tersebut dalam ayat dia atas yaitu pertama bertaqwa, kedua mencari wasilah, dan ketiga adalah berjihad secara total di jalanNya agar memperoleh keberuntungan yaitu kemenangan yang agung berupa surgaNya.

Pertama, bertaqwa, secara pengertian yang lumrah disampaikan dalam khutbah-khutbah adalah menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Wasiat untuk bertaqwa adalah langkah pertama, meski untuk meraih dan senantiasa meningkatkan juga butuh ilmu dan kesungguhan. Namun menjadi taqwa sebagai pakaian terbaik dalam menjalani kehidupan juga memiliki keutamaan serta kebaikan yang tidak terdapat pada jalan lain seperti permusuhan dan kekejian.

Kedua, mencari wasilah atau jalan yang merupakan perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Al-Qur’an dengan segala keajaibanNya seperti senantiasa terjaga sepanjang masa juga bersifat Rahmat bahkan obat khususnya bagi orang-orang beriman. Membacanya mendapat pahala serta meninggalkannya mendapat ancaman dan kesesatan jalan serta di akhirat kelak dapat menjadi syafa’at.

Ketiga, berjihad di jalan Allah (“fii Sabilillah”). Terdapat banyak dalil dalam al-Qur’an yang merupakan seruan untuk berjihad atau berjuang di jalan Allah yang menunjukkan keutamaan yang tidak dapat ditinggalkan termasuk kaitannya dengan satu kesatuan dari dua pilar lainnya. Berikut penulis lampirkan beberapa di antaranya saja sekaligus penutup ulasan singkat kali ini.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama maka kamu wajib memberikan pertolongan, kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (al-Anfaal: 72).

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah adalah yang memperoleh kemenangan” (at-Taubah: 20).

 *Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *