Secara nasional harga jagung tengah anjlok, salah satu pemicunya adanya regulasi yang membolehkan untuk mengimpor jagung kedalam negeri. Akibatnya petani jagung menjerit akibat harga yang jauh melorot, petani jagung di Kabupaten Dompu salah satu yang menerima akibatnya, masyarakatpun bereaksi, lalu siapa yang bertanggung jawab?
Pertanyaan itu pantas dikemukakan karena komoditas jagung saat ini tengah boming akibat dorongan pemerintah daerah melalui program andalan PIJAR. Secara umum program membumikan jagung bukan atas usulan dan keinginan masyarakat melainkan keinginan pemerintah pasangan Bupati Bangsyam.
Petanipun menjadi tergiur karena pemerintah selain mendorong sekligus menjanjikan berbagai kemudahan seperti akses ke Bank, modal serta jaminan pasar. Kini pasar tengah kacau harga tidak bisa dikendalikan, petanipun meradang.
Hayooo…kasih solusi cerdas untuk membantu petani
