Jalur Pendakian Menggunakan Kendaraan Satu-satunya di Dunia Hanya Ada di Gunung Tambora

Sosial & Budaya906 Dilihat

DOMPU–Upaya kantor Balai Taman Nasional Tambora dalam pengembangan destinasi pariwisata dikawasan Taman Nasional Tambora terus dilakukan.

Pihak kantor Balai Taman Nasional Tambora, saat ini tengah melaunching grand desain pengembangan destinasi wisata pendakian berkelas dunia menggunakan kendaraan (Offroad, Red) di jalur Doro Ncanga, Kabupaten Dompu dan jalur Piong, Kabupaten Bima, NTB.

Ditandai prosesi pencet bel, launching grand desain yang dirangkai dengan konsultasi publik, secara resmi telah dilaksanakan Senin (13/11) pagi tadi, bertempat di Caldera Room ruang rapat utama kantor Balai Taman Nasional Tambora, jalan Syehk Muhammad, Kelurahan Dorotangga, Kabupaten Dompu.

Dalam grand desain itu sejumlah fasilitas pendukung berupa sarana kantor, area camping ground, toilet, gapura, station kendaraan (terminal) dan lainnya akan dibangun pihak BTN Tambora.

Anggota komisi IV DPR RI, fraksi PAN, Dr. H. Muhammad Syafrudin, ST. MM. Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE), KLHK, Andang Prihadi. Kepala BKSDA NTB, Budhy Kurniawan dan Kadis Budpar Kabupaten Dompu, Ir. Abdul Muis, MSi, Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Deni Rahadi, S.Hut, tampil sebagai pemateri.

Dalam forum yang dihadiri oleh sejumlah mitra kerja BTN Tambora tersebut, terungkap hasil pemaparan para pemateri bahwa jalur Doro Ncanga dan Piong menjadi satu-satunya di dunia jalur pendakian menggunakan kendaraan off-road baik roda dua jenis motor trail dan roda empat berpenggerak 4×4. “Ini yang membedakan Tambora dengan gunung yang lainnya,” ungkap Nandang Prihadi.

Dengan keistimewaan itu. Gunung Tambora menurut Andang sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi unggulan pengembangan pariwisata berkelas dunia. “Mau ke puncak Tambora, kita cukup duduk manis di dalam mobil menikmati view padang savana. Sensasinya tentu beda,” katanya.

Sensasi pendakian menuju puncak gunung tertinggi di pulau Sumbawa juga diutarakan anggota DPR RI H. Muhammad Syafrudin.

Politisi PAN itu mengaku sangat menikmati perjalanan disepanjang jalur baik Doro Ncanga dan Piong. “Kita akan terkagum dan terkesima dengan keindahan saat berada di puncak Tambora,” katanya.
Selaku wakil rakyat. HMS akrab sapaan Muhammad Syafrudin berjanji akan membantu memperjuangkan ke pemerintah pusat untuk pengembangan destinasi pariwisata di taman nasional Tambora. “Harus dilaksanakan government trip to Tambora mountain. Bupati Dompu dan Bima diajak naik ke puncak Tambora,” katanya.

Komitmen dan inovasi melalui grand desain yang saat ini digagas kantor Bali Taman Nasional Tambora mendapatkan apresiasi dari pihak BKSDA NTB.

Menurut Kepala BKSDA NTB, Budhy Kurniawan apa yang saat ini dilakukan BTN Tambora merupakan satu akselarasi dan inovasi yang luar biasa sebagai upaya pengembangan destinasi wisata di taman nasional Tambora. “Patut kita apresiasi bersama. Terus lakukan inovasi. Tambora layak dikembangkan,” katanya.

Budhy Kurniawan yang juga menjabat Korwil UPT KLHK wilayah NTB, berharap dengan inovasi yang ada saat ini. Pihak BTN Tambora bisa lebih semangat dalam mengembangkan diri termasuk membangun kerjasama dan koordinasi yang intensif dengan pemerintah daerah setempat.

Sementara Kadis Budpar Kabupaten Dompu, Itu Abdul Muis dalam forum konsultasi publik menyampaikan pihaknya juga tengah merancang program pengembangan destinasi wisata di sekitar kawasan taman Nasional Tambora.

Pemkab Dompu melalui Disbudpar, kata Abdul Muis melaksanakan program kegiatan dengan bertema wisata safari dengan memanfaatkan keindahan hamparan Padang Savana Doro Ncanga. “Afrika Van Dompu itu program kita di Doro Ncanga. Ini semua bentuk dukungan Pemda untuk pengembangan pariwisata di Tambora,” paparnya.

Abdul Muis juga menekankan, agar pihak BTN Tambora nantinya harus memikirkan keberlangsungan nilai konservasi dibalik grand desain yang dilaksanakan. “Harus dihitung dan diuji kelayakan kendaraan. Dampak debu dan gas yang dihasilkan kendaraan. Inti dibalik kegiatan ini adalah memanfaatkan alam dengan tetap menjaga nilai konservasi,” urainya.

Diakhir kegiatan, para tamu undangan yang hadir menyepakati dan menandatangi surat persetujuan dan dukungan terhadap grand desain yang disusun pihak Balai Taman Nasional Tambora. (DB02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *