Jalan Masuk TPA Lune Diblokir, Buntut Dianulir Kelulusan PPPK Bidan Pendidik

Sosial & Budaya2101 Dilihat

 

DOMPU-Tidak hanya tangguh dalam menangani ibu hamil dan ibu melahirkan. Kekuatan para bidan dalam memperjuangkan nasibnya, patut diacungi jempol. Meskipun harus nekad menggelar aksi unjukrasa ke kantor bupati.

Pagi ini Jumat (5/4) sejumlah aktivis HMI Dompu yang tergabung dalam Forum Pemerhati Bidan Pendidik kembali menggelar aksi protes. Bahkan aksi kali ini terbilang cukup ekstrem yakni memboikot akses jalan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di wilayah Desa Lune, Kecamatan Pajo.

Aksi nekad memblokir fasilitas negara itu terpaksa dilakukan para aktivis, sebagai bentuk protes atas kekecewaan mereka terhadap sikap pemerintah yang dinilai tidak berpihak, kepada nasib puluhan orang bidan pendidik yang telah lulus PPPK 2023, namun akhirnya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) alias dibatalkan.

Dan aksi blokir jalan masuk TPA Lune itu merupakan lanjutan dari aksi unjukrasa yang dilakukan sehari sebelumnya di kantor Bupati Dompu.

Dengan menggunakan balok kayu dan batu. Sejumlah aktivis tampak menghalangi ruas jalan masuk TPA. Imbasnya, aktifitas bongkar sampah yang dilakukan pasukan kuning Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terhambat.

Sejumlah truk kuning dan mobil sampah milik sejumlah desa yang hendak buang sampah terpaksa berhenti dan parkir di luar lokasi TPA. “Sebelum ada kejelasan dan jaminan nasib 32 orang bidan pendidik yang kelulusan nya dibatalkan pemerintah. TPA tetap kami boikot,” tegas Bedel, pentolan aktivis HMI saat memimpin aksi di lokasi TPA.

Bersama sejumlah aktivis HMI lainnya. Bedel mengaku tidak ada istilah posisi tawar menawar selama nasib para bidan bisa diperhatikan secara baik oleh pemerintah.

Bahkan para dedengkot aktivis garis keras di Bumi Nggahi Rawi Pahu itu mengancam akan menciptakan instabilitas daerah, jika tuntutan para bidan tidak secepat nya direspon baik oleh pemerintah. “Jelas orang sudah lulus kok di batalkan. Ini sebuah kedzoliman yang dilakukan pemerintah,” tandas sejumlah aktivis.

Sementara pihak Camat Pajo dan Kapolsek Pajo tampak hadir menemui dan berupaya melakukan pendekatan dengan para aktivis. (DB02).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *