oleh

Menata Wisata Madaprama Agar Mempesona

(Catatan Kunjungan Perdana)
Oleh : Suherman

Masa’ hanya untuk sekedar mandi kolam, masa’ hanya untuk memberi makan monyet, kita harus ke Bima yang tentu tidak efektif dan efisien dari aspek waktu, tenang dan biaya. Demikian pernyataan kritis saya untuk kita semua yang ada di Dompu.

Sekarang pernyataan kritis itu tertanggapi. Kita tidak perlu lagi kesana hanya untuk itu. Sebab, sekarang di Objek Wisata Madaprama, kita bisa mandi dan berenang di kolam yang airnya alami dari mata air pegunungan sepuasnya.

Kita juga bisa memberikan makan monyet yang berkeliaran disana sambil menikmati kesejukan alam yang masih asri karena pepohonannya yang masih rindang ditengah langkanya pepohonan di daerah kita akibat peladangan liar.

Setelah kurang lebih dua tahun, objek wisata ini tidak aktif. Seminggu terakhir, mulai digairahkan kembali oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa setempat.

Objek ini adalah objek wisata yang sudah ada dan punya potensi dan letaknya yang sangat strategis-tidak jauh dari Kota Dompu dan dekat dengan jalan raya lintas propinsi. Tinggal kedepan objek wisata ini dikelola dan dikembangkan dengan baik, secara profesional dan akuntabel.

Setelah dibuka perdana kemaren. Luar biasa antusiasme warga untuk datang kesana. Mulai dari orang tua hingga anak-anak, laki dan perempuan datang berbondong-bondong baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Sebagai pengunjung yang kemaren kesana melihat langsung suasananya yang adem sehingga waktu tidak terasa cepat berlalu. Saya memberikan beberapa catatan, saran dan masukan.

Pertama, fasilitas sarana prasarana harus memadai sesuai dengan kebutuhan pengunjung.

Bila melihat data pengunjung kemaren, lebih banyak perempuan dan anak-anak. Maka, fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia harusnya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Semisal ada fasilitas bermain anak, fasilitas yang ramah perempuan seperti tempat laktasi ibu menyusui dan sebagainya. Selain fasilitas umum untuk MCK, beribadah dan ganti pakaian.

Termasuk didalamnya, antusiasme warga yang dominan datang untuk mandi dan berenang di kolam. Jika, antusiasme warga itu konsisten setiap minggu. Maka, penambahan fasilitas kolam renang perlu untuk dipertimbangkan disertai dengan fasilitas penjernih air kolam-bila ada. Sebab kemaren, air kolamnya kelihatan belum terlalu jernih.

Kedua, pelayanan yang nyaman dan aman. Objek wisata yang baik, selain menjual keindahan panoramanya. Yang lebih penting adalah nenjual kenyamanan dan keamanan bagi pengunjungnya. Ciptakan suasana agar pengunjung yang datang dapat menikmati suasana yang nyaman dan aman. Sehingga dia dapat datang ke tempat itu berulang-ulang kali.

Tempat parkir, tempat karcis masuk dan bahkan tempat lapak pedagang harus ditata dengan baik. Memperhatikan estetika dan etika. Pada saat yang sama, juga membangun kesadaran masyarakat agar tidak berbuat onar, berkelahi dan minum-minuman keras.
Juga termasuk menjaga kelestarian hutan sekitarnya dan kebersihan objek wisatanya.

Ketiga, inovasi dan kreativitas. Bicara objek wisata itu ada dua. Pertama, ada objek wisata yang dibuat atau didesain menjadi sebuah objek wisata. Kedua, objek wisata alamiah yang sudah ada potensinya.

Nah, objek wisata Madaprama adalah objek wisata alamiah yang memiliki potensi yang tinggal dikembangkan dengan inovasi dan kreatifitas.

Agar tidak itu-itu saja aktivitas disana, agar pengunjung tidak merasa bosan, hanya pergi mandi, melihat monyet dan pepohonan saja. Agar dia tidak datang hanya untuk berselfi ria saja-setelah itu menghilang. Maka, adakan even-even acara minimal sekali sebulan misalnya atau dengan inovasi dan kreatifitas lainnya.

Keempat, kolaboratif. Mengelola pariwisata tidak bisa sendiri. Tidak bisa hanya Dikbupar dan Pordakwis yang melaksanakanya namun butuh kerjasama dan kolaborasi semua pihak.

Misalnya, karena keterbatasan anggaran Dikbudpar dan Pordakwis. Maka, kegiatan atau penambahan fasilitas sarana dan prasara di dalamnya dapat disubsidi oleh dinas lain. Misalnya dinas PU untuk fasilitas sarana prasarana, dinas Perindag untuk lapak pedagang, dinas LH untuk menjaga kelestarian hutan sekitarnya dan seterusnya.

Tuhan telah menganugerahkan kita di Dompu dengan kekayaan sumber daya alam yang mempesona. Jika dikelola dengan baik dan penuh tanggung jawab akan dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi warganya. Persoalannya kita mau atau tidak untuk mengelolanya dengan seluruh potensi dan kemampuan yang kita miliki.

Penulis Adalah Pengunjung Perdana Kemaren. (*)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]